REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan roket yang diluncurkan kelompok bersenjata di Lebanon ke Israel. Washington menyebut akan berupaya terlibat dengan kedua belah pihak untuk meredakan situasi.
"Kami benar-benar mengutuk serangan roket dari kelompok bersenjata, yang berbasis di Lebanon, yang ditembakkan ke Israel," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada awak media pada Rabu (4/8).
Israel telah meluncurkan artileri ke Lebanon sebagai respons atas serangan terhadapnya. “Tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel. Sebagai tanggapan, pasukan aritileri menembak ke wilayah Lebanon,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip Aljazirah, Kamis (5/8).
Militer Lebanon mengungkapkan, Israel mengebom beberapa daerah di selatan negara tersebut. Serangan tersebut memicu kebakaran di kota Rashaya al-Fokha. “Situasi sedang ditindaklanjuti dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon,” kata militer Lebanon dalam sebuah pernyataan.
Israel telah menerima beberapa kali serangan roket dari Lebanon. Situasi di perbatasan kedua negara pun sangat mudah memanas. Pada 2006, Israel diketahui sempat bertempur dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang diyakini mendapat dukungan Iran.