REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China meminta Amerika Serikat (AS) berhenti menjual senjata ke Taiwan serta menghentikan kontak militer dengan pulau tersebut. Pada Kamis (5/8), CGTN melaporkan Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing akan mengambil langkah yang sesuai berdasarkan perkembangan situasi.
"Taiwan bagian tak terpisahkan dari China, Amerika Serikat telah mencampuri urusan internal China dan merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China dengan menjual senjata ke wilayah Taiwan, hal itu bertentangan dengan hukum internasional dan dasar-dasar prinsip hubungan internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip di situs Kedutaan Besar China di AS.
"Hal ini melanggar prinsip satu China dan Three Joint Communiqués China-AS, terutama pada Komunike 17 Agustus, hal ini mengirimkan sinyal yang salah pada pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan', dan membahayakan hubungan AS-China dan perdamaian serta stabilitas di seluruh Selat Taiwan, China dengan tegas menentang hal ini," kata juru bicara tersebut.
Ia mengatakan China telah mengajukan keluhan serius ke pihak AS. Three Joint Communiqués yang disinggung juru bicara Kementerian Luar Negeri China adalah tiga pernyataan bersama atau Komunike antara pemerintah AS dan China.
Komunike pertama disampaikan 28 Februari 1972 mengenai Vietnam, Semenanjung Korea, India, Pakistan, Kashmir dan Selat Taiwan atau status politik Taiwan. Komunike kedua yang diumumkan 1 Januari 1979 dikenal Joint Communiqué on the Establishment of Diplomatic Relations.