Jumat 06 Aug 2021 19:28 WIB

Partai Berkuasa Filipina Dukung Duterte Jadi Wakil Presiden

Dukungan ini membukakan jalan untuk Duterte berkuasa enam tahun lagi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte.
Foto: google.com
Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemimpin-pemimpin partai yang dipimpin Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendukungnya untuk menjadi kandidat wakil presiden pada pemilihan tahun depan. Dukungan ini membukakan jalan untuk Duterte berkuasa enam tahun lagi setelah turun tahun 2022.

Dukungan tersebut membutuhkan persetujuan dari pertemuan umum partai yang digelar bulan depan. Di Filipina, masa jabatan presiden adalah enam tahun tapi dibatasi satu periode.

Baca Juga

Masa jabatan Duterte akan habis pada Juni tahun depan tapi ia mengatakan ia serius mempertimbangkan maju sebagai wakil presiden. Para pengamat politik dan kritikus mengatakan hal itu menjadi pintu belakang untuk menjabat sebagai presiden.

Pengamat politik menilai pemilihan umum tahun depan adalah referendum kebijakan-kebijakan Duterte. Seperti perangnya terhadap narkoba yang menewaskan ribuan orang dan penanggulangan pandemi Covid-19.

Dukungan pada Duterte ini diumumkan sekretaris jenderal partai berkuasa PDP-Laban (Partido Demokratiko Pilipino–Lakas ng Bayan), Melvin Matibag. Ia mengatakan dukungan dari petinggi-petinggi partai akan disampaikan dalam pertemuan umum partai bulan depan.

Matibag mengatakan untuk kandidat presiden, PDP-Laban mendukung tangan kanan Duterte dan senator Christopher 'Bong' Go. Ia mengatakan Go dan Duterte sebagai tim yang 'tangguh'.

"Kami berharap seluruh anggota partai dapat mengembannya, ini pilihan populer dan logis pemimpin-pemimpin PDP-Laban," kata Matibag dalam konferensi pers, Jumat (6/8).

Duterte memerankan dirinya sebagai presiden yang tidak memiliki hasrat berkuasa. Di sejumlah kesempatan ia mengatakan ingin digantikan oleh Go. Ia mendukung Go dalam pemilihan anggota parlemen tahun 2019. Go merangkap anggota Senat dan tangan kanan Duterte.

Go berulang kali mengatakan ia tidak tertarik untuk menjabat sebagai presiden. Satu-satunya yang dapat mengubah pikirannya apabila Duterte setuju menjadi pasangannya dalam pemilihan presiden.

Putri Duterte yang menjabat Wali Kota Davao, Sara Duterte-Carpio, kalah dalam jajak pendapat dari Go. Namun Sara dan ayahnya mengatakan mereka tidak ingin maju dalam pemilihan umum.

Pengisian formulir untuk jajak pendapat tahun depan akan dibuka bulan Oktober. Sampai saat itu semua kandidat presiden masih berupa spekulasi. Pengamat politik Victor Manhit mengatakan semua kebisingan hanya sebuah sikap.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement