Sabtu 07 Aug 2021 23:42 WIB

Rezim Suriah Terus Serang Warga Sipil di Provinsi Daraa

Warga mengungsi akibat serangan berkelanjutan oleh rezim Bashar-al-Assad.

Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DARA -- Setidaknya 80 persen dari 50 ribu warga sipil yang tinggal di Daraa, barat daya Suriah meninggalkan rumah mereka dan bermigrasi ke daerah lain. Mereka mengungsi akibat serangan berkelanjutan oleh rezim Bashar-al-Assad.

Menurut sumber-sumber lokal, migrasi berlanjut selama seminggu terakhir di Daraa al-Balad, jalan raya Sad yang berdekatan dan daerah kamp Daraa karena serangan peluru mortir dan artileri oleh pasukan rezim di pusat kota.

Baca Juga

Forum Rekonsiliasi, yang mewakili rakyat di Daraa, dan rezim melanjutkan negosiasi di bawah mediasi Rusia. Selama pembicaraan, pihak rezim ingin orang-orang yang tinggal di Daraa al-Balad menyerahkan semua senjata mereka, membiarkan rumah-rumah digeledah dan menyerahkan beberapa anggota oposisi bersenjata.

Namun, masyarakat menentang tuntutan rezim, yang ingin memperkuat kendalinya di wilayah yang terkepung. Daraa, yang dikenal sebagai tempat kelahiran revolusi Suriah, menjadi simbol kubu oposisi hingga 2018.

Pasukan Assad dan milisi yang didukung Iran melancarkan operasi darat di daerah itu pada 29 Juli, memicu bentrokan yang menyebar ke seluruh pedesaan, menewaskan 15 warga sipil.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/rezim-suriah-terus-serang-warga-sipil-di-provinsi-daraa/2327400.

Daraa al-Balad diblokade oleh pasukan rezim pada 25 Juni setelah penduduk, termasuk mantan anggota oposisi Suriah, menolak untuk menyerahkan senjata ringan dan mengizinkan pasukan rezim menggeledah rumah. Rezim memulai aksi militernya meskipun pekan lalu setuju untuk mencabut blokade.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement