Ahad 08 Aug 2021 21:20 WIB

Burung Hantu Ikon Central Park New York Mati Tertabrak Truk

Barry, si burung bantu bertabrakan dengan salah satu truk pemeliharaan taman Jumat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Barry, burung hantu penghuni Central park New York.
Foto: @birdcentralpark
Barry, burung hantu penghuni Central park New York.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seekor burung hantu ikonik di Central Park New York telah mati. Barry si burung hantu yang dilarang terbang rendah untuk mencari makan bertabrakan dengan salah satu truk pemeliharaan taman pada Jumat (6/8) pagi.

"Dengan berat hati kami berbagi bahwa burung hantu berwarna terang, penduduk Central Park tercinta, mati pagi ini," kata Central Park Conservancy yang bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan ruangan.

Baca Juga

Burung hantu telah menjadi pemandangan populer bagi pengunjung Central Park, terutama tahun lalu ketika pandemi melanda. Banyak pengamat burung akan berkunjung untuk mencoba memotret penghuni bintang taman itu.

Menurut Central Park Conservancy, insiden itu terjadi pada pukul 02:30 waktu setempat. Ketika itu burung hantu melakukan kontak dengan truk pick-up.

"Kehadiran burung hantu itu di Central Park membawa begitu banyak kegembiraan, mengingatkan kita semua bahwa Taman adalah ruang hijau yang vital bagi semua warga New York, termasuk satwa liar yang menyebutnya rumah," kata Central Park Conservancy dikutip dari BBC.

Barry Menjadi ikon bagi pengamat burung di Central park. Burung itu bahkan memiliki fanpage Twitter. "Kata-kata tidak dapat mengungkapkan kehancuran kami karena kehilangan Barry kami yang hebat," kata sebuah posting emosional.

Kematian burung hantu telah mendorong pecinta burung di seluruh dunia untuk berbagi foto dan kenangan tentang Barry. Banyak pecinta burung berbagi perasaan marah yang menuntut untuk mengetahui mengapa kendaraan itu melaju di saat banyak makhluk malam berburu.

Central Park Conservancy mengatakan bahwa tim melakukan pekerjaan terjadwal dan mengikuti semua protokol dengan berjalan perlahan pada kecepatan 24 km/jam dengan lampu kendaraan dan lampu kilat menyala.

Sejak pembuatan taman, lebih dari 280 spesies burung telah tercatat di sana. Pada 2018 seekor bebek mandarin menjadi superstar media sosial karena foto-foto bulunya yang beraneka warna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement