Rabu 11 Aug 2021 04:04 WIB

ASEAN Jadi Blok Ekonomi Penting, Diincar Negara-Negara Besar

ASEAN telah berhasil menghindari para anggotanya terlibat perang

Red: Nur Aini
Perkumpulan negara-negara Asia Tenggara yang dikenal dengan ASEAN memasuki usia ke-54 tahun pada Ahad (8/8).

Walau secara ekonomi pendapatan per kapita rata-rata penduduk ASEAN masih jauh dari Uni Eropa, namun pertumbuhan ekonomi dan situasi politik yang relatif stabil membuat ASEAN sebagai blok merupakan pasar yang besar dan mempunyai potensi sumber daya yang menarik untuk perdagangan dan investasi, tambah Turro.

Sebagai blok ekonomi, catatan Anadolu, tidak tertutup kemungkinan keanggotaan ASEAN diperluas dengan memasukkan Timor Leste sebagai anggota baru, ide yang pernah diusung oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur namun kandas setelah ditolak oleh Singapura.

Menurut Evi, meski ASEAN tidak memiliki cukup kekuatan dan kekuasaan terhadap anggota-anggotanya, namun dalam menghadapi negara-negara besar yang sedang mengincar kawasan ini lebih baik negara-negara ASEAN bersatu.

"Lebih baik bersatu daripada menghadapi sendiri-sendiri. Saya kira konyol jika menghadapi negara besar dengan sendiri-sendiri," kata dia.

Untuk menjadi blok yang lebih solid dan bersatu, masih membutuhkan waktu panjang. Apalagi jika terikat dalam satu komunitas politik maupun ekonomi seperti Uni Eropa.

"Namun negara-negara besar di Eropa seperti Jerman dan Prancis, mau bersatu, lebih erat, mengapa tidak di ASEAN? Ini masih butuh waktu," kata Evi.

Menurut Turro saat ini masih banyak perbedaan di antara negara-negara ASEAN. Dalam jangka pendek, kata Turro, ASEAN tidak akan menjadi blok politik dengan relatif satu suara seperti Uni Eropa.

"Bahkan masih belum jelas apakah semua negara ingin seperti itu visi dan arahnya," kata Turro.

Namun keinginan untuk kerja sama dalam hal ekonomi sudah terlihat jelas dengan meningkatnya perdagangan antara negara-negara ASEAN.

"Bahasa integrasi ekonomi atau 'economic integration', misalnya, sudah lama ada di dokumen-dokumen atau diskusi publik, tapi tidak 'political integration'," tambah Turro.

-Memupuk soliditas ASEAN

Soliditas antar negara ASEAN dapat dimulai dengan mengatur kembali kesepakatan antar anggota, antara lain tentang iuran anggota ASEAN.

Negara yang lebih makmur, kata Evi, perlu memberikan iuran lebih besar dari negara lain di bawahnya.

"Iuran dari Singapura misalnya, harusnya tidak sama dengan negara anggota yang tingkat ekonomi dan kemajuannya jauh di bawah Singapura, karena dia telah menikmati kemakmuran dari stabilitas ekonomi dan politik di kawasan ini," jelas Evi.

Informasi yang diterima Anadolu, iuran setiap anggota ASEAN sebesar USD 1 juta per tahun, sehingga total iuran mencapai USD 10 juta per tahun. Kebersamaan dan solidaritas di blok ini perlu dibangun lebih sejajar namun juga proporsional, kata Evi.

Catatan lain, hingga usianya memasuki 54 tahun ASEAN belum memiliki kesatuan perasaan sebagai sama-sama warga ASEAN, kata Evi.

"Regional building perlu dibangun secara bertahap, agar semua warganya merasa sebagai warga ASEAN, tidak cukup baru merasa sebagai warga ASEAN jika berhadapan dengan blok atau negara lain yang lebih besar," kata Evi.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/asean-menjadi-blok-ekonomi-penting-dincar-negara-negara-besar-/2329199
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement