REPUBLIKA.CO.ID, AS kembali akan menjual senjata canggih ke Taiwan untuk pertama kalinya di era Presiden Biden. Senjata ini penting bagi Taiwan untuk memperkuat pertahanannya guna menghadapi ancaman China. Sebaliknya Beijing mengecam keras penjualan senjata itu karena telah melanggar kedaulatan mereka. China menganggap Taiwan bagian dari wilayah kedaulatannya.
AGUSTUS 2021
Nilai penjualan: 750 juta dolar AS
Jenis senjata: - 40 sistem persenjataan artileri MI09 Howitzer seri terbaru.
- 1.700 perangkat untuk mengubah proyektil lebih tepat sasaran berdasarkan sistem senjata berbasis GPS
Status: Sudah disetujui oleh Departemen Luar Negeri, menunggu review dari Kongres AS.
DESEMBER 2020
Nilai penjualan: 5 miliar dolar AS untuk tahun 2020
Jenis senjata:
- Empat drone canggih
- 100 sistem pertahanan pantai Harpon yang dibuat Boeing
- Tiga sistem persenjataan, termasuk sensor, misil, dan artileri.
- Truk peluncur roket buatan Lckheed Martin yang disebut HIMARS
- Enam sensor eksternal MS-110 Recce yang dibuat Collins Aerospace untuk jet.
TAHUN 2010-2021:
Nilai total penjualan senjata AS ke Taiwan sebesar 23 miliar dolar AS
SIKAP CHINA
- Langkah AS merupakan bentuk intervensi dalam urusan internal China dan merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan negara itu.
- China akan merespons dengan tegas atas pelanggaran yang dilakukan.
- Beijing menegaskan Taiwan bagian dari kedaulatan China.