REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Otoritas Turki sedang berupaya untuk mengorganisir pembicaraan dengan Taliban. Hal itu dikatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (11/8).
“Lembaga-lembaga Turki saat ini sedang mengusahakan agar kami melakukan pembicaraan dengan Taliban. Bahkan mungkin saya dapat menerima orang yang akan menjadi pemimpin mereka,” kata Erdogan dalam wawancara TV bersama yang disiarkan langsung di CNN Turk dan Kanal D.
Erdogan mengatakan bahwa sebelumnya dia berbicara dengan pemimpin Qatar, pihaknya membahas langkah-langkah menghentikan Taliban dan mengambil langkah menuju perdamaian. Kekerasan telah meningkat di Afghanistan ketika pasukan asing pimpinan AS ditarik setelah 20 tahun operasi militer di sana.
Taliban dengan cepat telah merebut beberapa distrik administratif yang lebih kecil, dan sekarang menargetkan kota-kota besar dan kecil. Mereka telah merebut sembilan pusat provinsi dari pasukan pemerintah dalam enam hari.
Presiden AS Joe Biden pada Selasa (10/8) mengatakan bahwa dia tidak menyesali keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan. Biden mengungkapkan rencananya untuk mengeluarkan militer AS tidak berubah meski Taliban berhasil meraih kemenangan di medan perang, dia menekankan bahwa para pemimpin Afghanistan harus bersatu untuk "berjuang untuk diri mereka sendiri, berjuang untuk bangsa mereka."