REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Tujuan utama Turki memberikan keamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai di ibu kota Afghanistan adalah untuk mencegah negara yang dilanda perang itu terisolasi. Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada Kamis (12/8).

Berbicara di Kedutaan Besar Turki di Islamabad, ibu kota Pakistan, Akar mengatakan ada pernyataan bahwa jika bandara di Kabul ditutup, semua misi diplomatik di negara itu akan ditarik.

“Kita semua tahu bahwa hal seperti itu tidak diinginkan oleh semuanya. Afghanistan negara saudara. Jadi, kami terus berbagi pandangan bahwa akan bermanfaat jika bandara itu tetap dibuka," ungkap dia.

Situasinya akan jelas dalam beberapa hari mendatang, dan Turki tidak akan membahayakan tentaranya di sana dengan cara apa pun, ujar dia. Ankara bertanggung jawab atas operasi militer dan logistik di bandara Kabul selama enam tahun terakhir sebagai bagian dari Misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO.

Akar mengatakan selama kunjungannya ke Pakistan dia telah bertemu dengan Presiden Pakistan Arif Alvi, Perdana Menteri Imran Khan, Menteri Pertahanan Pervez Khattak, Menteri Pertahanan dan Produksi Zobaida Jalal, dan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa.

Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Jakarta Turun 90 Persen

Dia mengatakan dirinya dan para pejabat Pakistan membahas banyak masalah, terutama hubungan bilateral, industri pertahanan, pelatihan militer, dan perang melawan Organisasi Teroris Fetullah (FETO), kelompok di balik upaya kudeta yang gagal pada 2016.

Ikuti Whatsapp Channel Republika