REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendapatan patform pemesanan hotel dan penginapan nonhotel Airbnb dan divisi taman hiburan Disney melonjak sekitar 300 persen pada kuartal kedua tahun ini. Hal itu berdasarkan laporan keuangan kedua perusahaan itu yang dirilis Kamis (12/8).
Airbnb meraup pendapatan sebesar 1,3 miliar dolar AS pada periode April-Juni, naik 288 persen dari 335 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya ketika bisnis perjalanan sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Perusahaan marketplace online untuk penyewaan penginapan liburan itu memperkecil kerugian bersihnya menjadi 68 juta dolar AS, dari triwulan sebelumnya 575 juta dolar AS secara tahunan. Platform itu menerima pemesanan sebanyak 83,1 juta malam pada kuartal kedua.
"Kondisi ini hampir pulih ke periode yang sama sebelum Covid-19," menurut pernyataan perusahaan itu.
Angka itu naik 197 persen dari kuartal kedua 2020.
"Perjalanan wisata ke beberapa kota besar seperti Istanbul, Las Vegas, dan Sao Paulo mulai pulih ke tingkat pra-pandemi pada akhir Juni," kata pernyataan itu.
Namun, Airbnb memperingatkan varian Covid-19 baru dapat berdampak pada industri perjalanan tersebut.
"Dalam waktu dekat, kami mengantisipasi bahwa dampak Covid-19 dan pengenalan serta penyebaran varian baru virus, termasuk varian Delta, akan terus memengaruhi perilaku perjalanan secara keseluruhan, termasuk seberapa sering dan kapan tamu memesan dan membatalkan," demikian perusahaan itu dalam suratnya kepada para pemegang saham.
Perusahaan Walt Disney juga mengatakan pada Kamis (12/8) bahwa divisi taman hiburan, pengalaman, dan produk telah kembali dalam kondisi untung untuk pertama kalinya sejak awal pandemi ketika divisi taman hiburan dan resornya ditutup, dan pelayaran kapal pesiar serta tur dengan pemandu ditangguhkan.
Disney mengalami peningkatan pendapatan dari segmen taman hiburan, liburan dan produk naik menjadi 4,34 miliar dolar AS pada kuartal kedua yang berakhir pada 3 Juli, naik 309 persen dari 1,06 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Total pendapatan perusahaan itu naik 44 persen menjadi 17 miliar dolar AS, dari 11,78 miliar dolar AS secara tahunan pada triwulan II 2021.