REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia pada pekan lalu mengumumkan telah membentuk tim investigasi baru untuk menyelidiki asal usul Covid-19 setelah China mengkritik penelitian tersebut "dipolitisasi".
"Menyusul laporan bersama WHO-China asal usul virus SARS-CoV-2 pada Maret 2021, WHO telah menguraikan rangkaian studi berikutnya," kata WHO.
Namun, WHO mencatat bahwa China dan negara-negara lain menganggap studi itu telah "dipolitisasi" atau WHO bertindak karena "tekanan politik".
Pada 17 Juli, kepala WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan dia mengharapkan dukungan China untuk fase selanjutnya dari proses ilmiah untuk mengidentifikasi asal-usul SARS-CoV-2.
"Untuk mencapai kemajuan, WHO menyerukan semua pemerintah untuk mendepolitisasi situasi dan bekerja sama mempercepat penyelesaian studi," ujar Ghebreyesus.
"Selain itu, yang terpenting, kita harus mengembangkan kerangka kerja bersama untuk patogen potensial pandemi yang muncul di masa depan," kata dia lagi.
WHO menegaskan bahwa asal-usul SARS-CoV-2 tidak boleh dikaitkan dengan "menyalahkan" pihak tertentu, tetapi untuk mengetahui bagaimana pandemi Covid-19 dimulai.
WHO kemudian mengumumkan International Scientific Advisory Group for Origins of Novel Pathogens (SAGO), sebuah kelompok penasihat baru, yang bertugas memberikan nasihat tentang kerangka kerja untuk mempelajari kemunculan patogen yang muncul di masa depan dengan potensi pandemi.