Senin 16 Aug 2021 01:45 WIB

Taliban Kuasai Kabul, Presiden Ghani Lari ke Tajikistan

Taliban Kuasai Kabul Presiden Ashraf Gani Lari ke Tajikistan

Taliban kuasai Istana Presiden Afghanistan di Kabul.
Foto: Al Jazeera
Taliban kuasai Istana Presiden Afghanistan di Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, Pejuang Taliban mengambil alih ibukota Afghanistan Kabul. Mereka juga telah menguasai istana kepresidenan, setelah presiden negara itu Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan.

Melalui akun resmi salah satu unit Taliban  mereka membagikan foto-foto menenai interior Istana Presiden yang tampaknya utuh, tetapi kosong dan ditinggalkan oleh pejabat Afghanistan. Sebuah video yang diposting di media sosial beberapa jam sebelumnya juga menunjukkan hal serupa. Para pejuang tiba di Istana Kepresidenan di Kabul.

Seperti dilansir CNN.Com, Juru bicara kelompok Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan sebelumnya bahwa pasukannya akan mulai memasuki daerah-daerah kota di mana pejabat pemerintah dan pasukan keamanan telah meninggalkan pos mereka.

“Oleh karena itu, untuk menghindari penjarahan dan perampokan di Kabul dan menghentikan oportunis dari menyakiti orang-orang, Imarah Islam telah menyarankan pasukannya untuk memasuki daerah-daerah kota di mana musuh telah pergi dan daerah-daerah berisiko penjarahan dan perampokan," dia menambahkan.

Di sebuah postingan media sosial dan akun saksina menunjukkan kehadiran Taliban di dalam kota semakin meningkat. “Pasukan kami diam-diam memasuki kota, mereka tidak akan mengganggu siapa pun, pegawai pemerintah baik sipil maupun militer harus diyakinkan bahwa tidak ada yang akan menyakiti mereka, tidak ada Mujahid yang diizinkan memasuki rumah orang, atau menyakiti atau mengganggu siapa pun,” kata juru bicara kelompok menambahkan.

Baca juga : Kado HUT ke-76 RI dari Sirkuit Mandalika

Pengambilalihan Taliban terjadi di tengah upaya evakuasi besar-besaran oleh AS dan sekutu NATO terhadap warga mereka dan staf pendukung di dalam negeri. Laporan sebelumnya menyarankan pemerintah transisi akan dibentuk tetapi kepergian Presiden Ghani tampaknya telah menggagalkan upaya tersebut.

"Sebuah pertemuan, yang diharapkan terjadi antara delegasi tingkat tinggi pemerintah Afghanistan dan Taliban di Doha, sekarang "mungkin tidak akan terjadi," kata seorang sumber yang mengetahui pembicaraan intra-Afghanistan kepada CNN pada hari Minggu.

Bagaimanapun, Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, politisi Gulbuddin Hekmatyar dan mantan Presiden Hamid Karzai telah membentuk Dewan Koordinasi untuk “mengelola dengan lebih baik urusan yang berkaitan dengan perdamaian dan transfer damai,” kata Karzai dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : DPC PDIP Solo tak Akan Ikut Terbangkan Balon

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement