Selasa 17 Aug 2021 16:18 WIB

Arab Saudi Minta Taliban Lindungi Warga Afghanistan

Arab Saudi telah mengevakuasi semua anggota misi diplomatiknya di Afghanistan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Orang-orang berusaha melintasi tembok perbatas Bandara Internasional Hamid Karzai untuk melarikan diri dari Afghanistan setelah desas-desus bahwa negara-negara asing mengevakuasi orang-orang bahkan tanpa visa, setelah Taliban menguasai Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021.
Foto: EPA
Orang-orang berusaha melintasi tembok perbatas Bandara Internasional Hamid Karzai untuk melarikan diri dari Afghanistan setelah desas-desus bahwa negara-negara asing mengevakuasi orang-orang bahkan tanpa visa, setelah Taliban menguasai Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH –- Arab Saudi meminta Taliban dan semua pihak di Afghanistan melindungi nyawa warga dan harta benda mereka. Riyadh menekankan, ia berdiri dengan pilihan yang dibuat rakyat Afghanistan tanpa campur tangan apa pun.

“Kerajaan Arab Saudi menyatakan harapannya untuk stabilitas di Afghanistan sesegera mungkin,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun Twitter resminya pada Senin (16/8). 

Baca Juga

Arab Saudi diketahui telah mengevakuasi semua anggota misi diplomatiknya di Afghanistan. Langkah itu diambil setelah Taliban berhasil menguasai ibu kota Kabul dan istana kepresidenan negara tersebut pada Ahad (15/8).

Meski kini telah menguasai Afghanistan, seorang pemimpin Taliban mengungkapkan, masih terlalu dini untuk membahas bagaimana kelompok tersebut akan mengambil alih pemerintahan di negara tersebut. “Kami ingin semua pasukan asing pergi sebelum kami mulai merestrukturisasi pemerintahan,” ujar seorang pemimpin Taliban yang enggan dipublikasikan identitasnya saat diwawancara Reuters pada Senin.

Baca juga : Taliban Umumkan Amnesti dan Minta Warga Kembali Bekerja

Dia mengatakan, semua anggota Taliban telah diperingatkan untuk tidak menakut-nakuti atau mengintimidasi warga sipil di Kabul. Penduduk di sana diperkenankan melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka secara normal. 

Kendati demikian, sesaat setelah Taliban memasuki Kabul, ratusan, bahkan mungkin ribuan warga berbondong-bondong meninggalkan kota tersebut. Mereka enggan harus kembali hidup di bawah kontrol Taliban yang menerapkan hukum syariat konservatif. Namun, ada pula warga yang bertahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement