REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban menyampaikan konferensi pers pertama mereka sejak menguasai Afghanistan pada Selasa (17/8). Sebagian besar pertanyaan wartawan dalam konferensi pers itu, dijawab oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Bagi sebagian besar jurnalis yang menghadiri konferensi pers tersebut, ini adalah pertama kalinya mereka melihat wajah Mujahid. Selama bertahun-tahun Mujahid telah beroperasi dalam bayang-bayang. Selama ini, hanya suara Mujahid saja yang terdengar di ujung telepon.
Wartawan BBC Yalda Hakim mengatakan, dia mengaku terkejut melihat wajah seorang pria yang telah berbicara dengannya selama lebih dari satu dekade. Mujahid menjawab pertanyaan pertama dari seorang jurnalis wanita dan berusaha untuk menggunakan nada perdamaian.
"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal," ujar Mujahid, dilansir BBC, Rabu (18/8).
Hakim mengatakan, pernyataan Mujahid bertolak belakang dari beberapa pesan yang dia terima selama ini. "Beberapa pesan ini berisi pesan Islam garis keras. Beberapa Anda berpikir: 'Orang ini akan membunuh (pasukan) Amerika, dia haus darah untuk siapa pun di pemerintahan Afghanistan.' Kemudian hari ini dia duduk di sana dan mengatakan tidak akan ada pembalasan," kata Hakim.
"Selama bertahun-tahun dia telah mengirimkan pernyataan yang berkaitan dengan kekerasan dan pembunuhan, dan sekarang dia tiba-tiba menyatakan cinta damai?," ujar Hakim menambahkan.
Baca juga : AS Siap Kirim Kembali Pasukan ke Afghanistan Lawan Terorisme
Ketika menyampaikan konferensi pers, Mujahid sedang duduk di kursi Direktur Pusat Media dan Informasi Afghanistan, Dawa Khan Menpal, yang dibunuh oleh militan Taliban awal bulan ini. Mujahid mengaku bertanggung jawab pada saat itu, dan mengatakan Menpal tewas dalam serangan khusus.