REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (18/8) mengkonfirmasi telah menampung mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan keluarganya.
Dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri UEA, negara itu menyambut kedatangan Ghani dengan "alasan kemanusiaan."
Sebelumnya, kantor media Afghanistan melaporkan bahwa UEA menawarkan kepada Ghani tempat tinggal setelah "pelariannya” pasca-masuknya Taliban ke Kabul. Ibu kota Afghanistan Kabul jatuh ke tangan Taliban setelah pemerintah Afghanistan runtuh di tengah kemajuan Taliban yang mendorong Ghani untuk melarikan diri dari negara itu.
Musim semi ini, perang antara pasukan Taliban dan Afghanistan meningkat ketika pasukan asing mengumumkan penarikan mereka dari negara itu pada 11 September, peringatan 20 tahun serangan teroris yang menyebabkan invasi AS. Dengan runtuhnya pemerintah Afghanistan, perhatian dunia beralih untuk memastikan keselamatan warga sipil dan pengungsi dan transfer kekuasaan.
Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan mengatakan upaya untuk membentuk pemerintahan inklusif sedang berlangsung.