REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kanselir Negara dan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengatakan Afghanistan tidak boleh digunakan sebagai medan perang. Hal itu ia sampaikan dalam sambungan telepon dengan Menlu Inggris Dominic Raab.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, Kamis (19/8) Wang mengatakan situasi di Afghanistan masih belum stabil dan pasti. Masyarakat internasional, kata Wang, tidak boleh menambah tekanan pada negara itu.
Pada Rabu (18/8) kemarin, Wang Yi juga melakukan percakapan lewat sambungan telepon dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu. Ia mengajak Pakistan dan Turki turut mendukung proses transisi kekuasaan di Afghanistan.
Dalam kesempatan itu, Wang mengatakan sudah seharusnya China dan Pakistan meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait isu-isu Afghanistan demi mendukung kelancaran transisi kekuasaan di negara tersebut dan perdamaian di kawasan
Menurutnya apa yang disebut 'transformasi demokrasi di Afghanistan terbukti tidak realistis. Sebab, hanya akan membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.
"Ini pelajaran yang bisa dipetik," ujar Wang yang juga anggota Dewan Penasihat Pemerintahan atau setingkat menteri koordinator itu.
Wang mengatakan sebagai tetangga Afghanistan, China dan Pakistan harus meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan berperan menjaga perdamaian di kawasan. Ia menekankan China dan Pakistan seharusnya mendorong semua pihak di Afghanistan meningkatkan solidaritas dan membangun pemerintahan yang baru dan inklusif sesuai dengan situasi di Afghanistan.