REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang perempuan Afghanistan di dalam penerbangan evakuasi militer AS, Sabtu (21/8), melahirkan seorang bayi perempuan setelah mendarat di pangkalan udara AS di Jerman.
Dalam serangkaian tweet pada Ahad (22/8), Komando Mobilitas Udara mengatakan perempuan itu mengalami kesulitan saat melahirkan di atas pesawat angkut C-17. Oleh karena itu, "komandan pesawat memutuskan menurunkan ketinggian untuk meningkatkan tekanan udara di pesawat, yang membantu menstabilkan dan menyelamatkan nyawa ibu."
Penerbangan itu dari pangkalan sementara di Timur Tengah ke Pangkalan Udara Ramstein di Eropa. Saat mendarat, personel dari Grup Medis ke-86 angkatan udara membantu persalinan di ruang kargo pesawat. Bayi perempuan dan ibunya kemudian diangkut ke fasilitas medis terdekat dan "dalam kondisi baik."
Taliban menguasai Afghanistan setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, memaksa presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu. Perebutan kekuasaan yang tak terduga memicu pelarian besar-besaran dari Afghanistan.
Negara-negara sedang mengevakuasi warganya, diplomat dan beberapa warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan Barat dan khawatir akan keselamatan mereka. Ribuan orang berkumpul di bandara Kabul setiap hari, berharap bisa terbang meninggalkan negara itu.
Baca juga : Kekacauan di Afghanistan Bisa Pengaruhi Hubungan AS-ASEAN