REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB pada Jumat (20/8) menyerukan negara-negara tetangga Afghanistan untuk membuka perbatasan mereka mengingat krisis yang berkembang, menyebabkan jutaan orang terlantar dan berebut untuk melarikan diri dari bahaya di negara itu.
Shabia Mantoo, juru bicara UNHCR, mengatakan Badan Pengungsi PBB itu prihatin dengan kebutuhan kemanusiaan saat ini di Afghanistan dan mendesak dukungan untuk memastikan bahwa mereka yang membutuhkan bantuan tidak dilupakan.
"Situasi di lapangan di seluruh negeri tetap sangat rapuh," kata Mantoo pada konferensi pers PBB.
“Sementara pertempuran yang meluas telah menurun sejak pengambilalihan negara oleh Taliban pada Minggu 15 Agustus, dampak penuh dari situasi yang berkembang belum jelas. Banyak warga Afghanistan sangat cemas tentang apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Mantoo.
Baca juga : 18 Pesawat Komersial AS Bantu Relokasi Pengungsi Afghanistan
Negara itu memiliki masalah besar perpindahan penduduk internal, di mana UNHCR mengatakan pekan lalu bahwa perkiraan populasi Afghanistan 35 juta orang, sekitar 3,5 juta mengungsi di dalam negeri.
Pengungsi internal