Senin 23 Aug 2021 10:54 WIB

Vietnam Laporkan Rekor Kematian Harian Covid-19

Vietnam telah memberlakukan protokol kesehatan ketat secara nasional

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Seorang wanita berjalan melewati kotak listrik yang dicat dengan tema Covid-19 di Hanoi, Vietnam, 07 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Seorang wanita berjalan melewati kotak listrik yang dicat dengan tema Covid-19 di Hanoi, Vietnam, 07 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI — Vietnam melaporkan jumlah kematian akibat infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) mencapai 737 pada Ahad (22/8). Itu menjadi rekor kematian tertinggi harian, meski saat ini protokol kesehatan yang ketat diberlakukan secara nasional. 

 

Baca Juga

Secara total, kematian akibat Covid-19 di Vietnam sejak awal pandemi melanda mencapai 8.277. Selain itu, terdapat 11.214 kasus penyakit wabah terbaru, yang merupakan delapan kali lipat jumlah kasus yang tercatat sepanjang 2020. 

 

Vietnam telah mencatat 348.059 kasus Covid-19 secara total, yang merupakan peringkat ke-68 di antara 222 negara dan wilayah di seluruh dunia. Ho Chi Minh, kota terbesar Vietnam dan pusat gelombang wabah keempat Vietnam, sejauh ini mencatat 175.994 kasus lokal dan 6.538 kematian.

 

Ho Chi Minh telah memperpanjang perintah tinggal di rumah hingga 15 September, yang mulai berlaku pada Senin (23/8). Jumlah kematian akibat Covid-19 di kota itu juga melonjak.

Pihak berwenang di Ibu Kota Hanoi juga memperpanjang langkah-langkah aturan jarak sosial selama dua minggu ke depan pada Jumat (20/8), karena penularan lokal yang terus meningkat. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh pada Ahad (22/8) memerintahkan tes Covid-19 untuk seluruh penduduk Ho Chi Minh. 

 

Chinh juga mengirim militer untuk membagikan makanan karena penghitungan harian nasional kasus baru melebihi 10.000 selama beberapa hari terakhir. Vietnam telah memberikan dosis vaksin Covid-19 tunggal kepada lebih dari 17 juta orang, dari total populasi 98 juta.

 

Hampir 1,8 juta orang telah divaksinasi penuh, tetapi jumlah itu hanya 1,8 persen dari total populasi di negara Asia Tenggara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement