Rabu 25 Aug 2021 19:31 WIB

Misinformasi Covid dan Vaksin Picu Peningkatan Angka Infeksi

WHO menilai misinformasi membuat upaya vaksinasi menjadi kurang optimal.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan misinformasi tentang Covid-19 dan vaksin menjadi pemicu meningkatnya infeksi di seluruh dunia. Hal itu perlu ditangani bersama.

Pemimpin Teknis Covid-19 WHO Marian Van Kerkhove mengungkapkan, misinformasi yang tersebar menyebabkan semakin sedikit orang yang menggunakan vaksin Covid-19. Dia menyebut, selama empat pekan terakhir, jumlah misinformasi tentang Covid-19 dan vaksin yang beredar tampaknya semakin buruk. “Saya pikir hal itu benar-benar membingungkan bagi masyarakat umum,” ujarnya pada Selasa (24/8).

Baca Juga

Menurut sebuah laporan WHO, lebih dari 4,5 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan secara global antara 16-22 Agustus. “Akses adil ke vaksin yang aman dan efektif sangat penting untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Sangat menggembirakan melihat begitu banyak vaksin yang terbukti dan dikembangkan,” kata WHO.

Saat ini negara-negara di dunia sedang berusaha mengendalikan penyebaran Covid-19 varian Delta. Varian yang pertama kali terdeteksi di India itu diketahui menyebar lebih cepat dan mudah. Delta diduga menjadi penyebab melonjaknya infeksi di sejumlah negara.

 Sejauh ini dunia sudah mencatatkan 214 juta kasus Covid-19. Lebih dari 4,45 juta jiwa telah meninggal selama pandemi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement