REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan pihaknya terbuka terhadap persaingan ketat, tetapi tidak mencari konflik dengan China.
Kamala menyampaikan hal tersebut di Vietnam ketika dia mengakhiri kunjungannya ke Asia Tenggara, yakni ke Singapura dan Vietnam. Namun, Kamala menegaskan AS tidak akan tinggal diam mengenai sengketa di perairan Laut China Selatan.
“Kami akan angkat bicara ketika ada tindakan yang diambil Beijing yang mengancam tatanan internasional berbasis hukum, lagi-lagi, seperti aktivitas di Laut China Selatan,” ungkap Kamala dalam konferensi pers di Hanoi, Vietnam, Kamis (26/8).
Sebelumnya, saat di Singapura, Selasa kemarin, Kamala menyinggung tindakan China yang terus mengintimidasi dan membuat klaim sepihak di sebagian besar Laut China Selatan. Menurut Kamala, klaim China tersebut telah ditolak oleh putusan pengadilan arbitrase pada 2016 serta tindakan Beijing berpotensi mengancam kedaulatan negara lain yang juga mengklaim sebagian perairan tersebut.
Kamala menekankan bahwa kebebasan navigasi atau freedom of navigation merupakan isu penting di kawasan ini.
“Kami akan terus melakukan apa yang kami bisa untuk memastikan bahwa kami tetap berkomitmen pada mitra dan sekutu kami dalam masalah penting ini,” kata Kamala.
Pada kesempatan itu, Kamala sekaligus mengungkapkan AS meluncurkan inisiatif untuk membantu Vietnam bertransisi ke ekonomi digital serta membantu bisnis milik perempuan dan etnis minoritas. Topik lain yang dibahas Kamala dalam kunjungannya terkait krisis iklim, pertanian, hingga hak asasi manusia.
“Kami akan terus bekerja dengan Vietnam untuk melawan ancaman terhadap kebebasan navigasi dan tatanan internasional berbasis hukum,” ujar Kamala.
Kamala sekaligus menegaskan AS berniat memperkuat partisipasi dan kerja sama dengan rekannya atau sekutu di kawasan Asia Tenggara maupun Indo-Pasifik. Adapun Kamala mengunjungi Vietnam selama tiga hari yakni pada 24-26 Agustus, atas undangan Wakil Presiden Vietnam Vo Thi Anh Xuan. Itu menjadi kunjungan pertama wakil presiden AS yang sedang menjabat ke Vietnam.
Dalam kunjungannya, Kamala telah bertemu Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, wakil presiden, dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh.