REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi melakukan percakapan via telepon dengan Menlu AS Antony Blinken pada Ahad (29/8). Pada kesempatan itu, Wang menyampaikan pada Blinken bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan.
Wang mengatakan AS harus bekerja dengan komunitas internasional guna memberikan ekonomi dan kemanusiaan ke Afghanistan. Mereka pun diharapkan dapat membantu Taliban menjalankan fungsi pemerintahan secara normal, termasuk menjaga stabilitas sosial.
"Sambil menghormati kedaulatan Afghanistan, AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan, daripada bermain standar ganda atau memerangi terorisme secara selektif," kata Wang.
Menurut laporan televisi pemerintah China, panggilan tersebut dilakukan atas undangan Washington. Beijing belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban. Namun bulan lalu, Wang telah melakukan pertemuan dengan Mullah Baradar, yakni tokoh yang mengepalai kantor politik Taliban.
Juru bicara Gedung Putih Ned Price mengatakan, dalam percakapan via telepon, Blinken dan Wang membahas tentang pentingnya masyarakat internasional meminta pertanggungjawaban Taliban. Hal itu terkait komitmen publik yang telah dibuat Taliban setelah menguasai kembali Afghanistan. Komitmen itu termasuk menjamin kebebasan perjalanan bagi warga, baik lokal maupun asing.
Baca juga : Pemimpin Taliban Akhundzada Berada di Kandahar
Pada 16 Agustus lalu, Wang dan Blinken sempat melakukan percakapan via telepon. Kala itu, Wang mengkritik penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan. Menurutnya, hal itu memiliki dampak negatif yang serius.
Saat ini AS masih melakukan misi evakuasi di Afghanistan. Lebih dari 110 ribu warga telah direlokasi dari negara tersebut. Sesuai perintah Presiden AS Joe Biden, misi itu akan berakhir pada Selasa (31/8).