REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah tuntas menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan. AS berharap Taliban, selaku pemegang kekuasaan saat ini, dapat memenuhi janji-janjinya.
“Pasukan kami telah meninggalkan Afghanistan. Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken beberapa jam setelah penerbangan evakuasi terakhir AS meninggalkan Kabul pada Senin (30/8) dikutip laman TRT.
Blinken mengatakan, sejumlah kecil warga AS masih berada di Afghanistan. Jumlahnya antara 100 hingga 200 orang. Mereka, ujar Blinken, juga ingin meninggalkan Afghanistan. Dia menyatakan AS berkomitmen membantu setiap warganya yang ingin keluar dari negara tersebut.
Blinken mengungkapkan saat ini AS menangguhkan terlebih dulu kehadiran diplomatiknya untuk Afghanistan dan mengalihkan operasinya ke Qatar. “Misi militer telah berakhir, misi diplomatik baru telah dimulai,” ucapnya.
Ia menekankan, Taliban perlu memenuhi komitmennya tentang menjamin hak-hak perempuan dan kebebasan bergerak atau bepergian bagi warga Afghanistan. Taliban juga perlu memastikan Afghanistan tidak menjadi sarang kelompok atau organisasi teroris.
Baca juga : Xinjiang Desak Taliban Putuskan Hubungan dengan ETIM
Menurut Blinken, Taliban perlu menunaikan komitmen dan janjinya jika ingin diakui. “Legitimasi dan dukungan apa pun harus diraih,” kata Blinken.