Jumat 03 Sep 2021 00:30 WIB

Badai Ida di Amerika Serikat Belum Berakhir

Badai Ida menyebabkan banjir di Kota New York.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Orang-orang melewati hujan lebat dan jalan yang banjir di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King saat sisa-sisa Badai Ida menghantam daerah itu di Flushing Meadows, New York, AS, 1 September 2021.
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Orang-orang melewati hujan lebat dan jalan yang banjir di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King saat sisa-sisa Badai Ida menghantam daerah itu di Flushing Meadows, New York, AS, 1 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sisa-sisa Badai Ida yang memicu hujan tanpa henti mendorong New York dalam keadaan darurat pada Kamis (2/9) pagi. Badai yang dibawa ke New England itu menimbulkan ancaman tornado.

Pada Rabu (1/9) sore kemarin arteri utama bagian timur Manhattan, FDR Drive dan Bronx River Parkway di New York tergenang air. Stasiun dan rel kereta bawah tanah juga banjir hingga Otoritas Transportasi Metropolitan menghentikan semua layanannya.

Baca Juga

Video yang diunggah di media sosial memperlihatkan penumpang kereta bawah tanah berdiri di atas kursi karena gerbong dipenuhi air. Video lain menunjukkan mobil-mobil terendam hingga jendela dan sampah tumpah di jalan raya.  

"Kami mengalami peristiwa cuaca bersejarah malam ini dengan curah hujan yang memecahkan rekor, banjir brutal dan berbahaya di jalan-jalan di seluruh kota kami," kata Walikota New York Bill de Blasio saat mengumumkan keadaan darurat di Kota New York, Rabu malam.

Gubernur Negara Bagian New York Kathy Hochul juga mengumumkan keadaan darurat. Rabu malam lalu untuk pertama kalinya Kantor Badan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk wilayah di New York.

Peringatan itu untuk 'situasi langka ketika adanya ancaman terhadap nyawa manusia dan kerusakan menghancurkan dari banjir bandang yang akan segera terjadi'. Kota New York melarang kendaraan non-darurat keluar-masuk hingga Kamis pukul 17.00 waktu setempat.

Badan Cuaca Nasional AS mencatat Rabu malam lalu curah hujan di Central Park New York mencapai 3,15 inchi selama satu jam. Melampui 1,96 inchi selama satu jam ketika Badai Tropis Henri menghantam taman itu pada 21 Agustus lalu. Catatan terbaru diyakini curah hujan tertinggi yang pernah tercatat di Central Park.  

Sebelumnya angin bertiup kencang dari negara-negara bagian Atlantik tengah. Dua tornado, angin kencang dan hujan deras merubuhkan atap bangunan Kantor Pos AS di New Jersey dan mengancam menjebol bendungan di Pennsylvania.

Unggahan di media sosial menunjukkan rumah-rumah di daerah selatan New Jersey menjadi puing-puing. Tidak jauh dari tempat Badan Cuaca Nasional mengkonfirmasi adanya tornado pada Rabu sore. Pihak berwenang setempat tidak memberikan informasi mengenai korban luka.

Sersan Polisi Chris Levchak mengatakan atap Kantor Pos AS di Kearny, New Jersey rubuh saat ada orang di dalamnya. Tim penyelamat segera mendatangi lokasi kejadian belum ada informasi mengenai korban luka.

Gubernur Negara Baigan New Jersey Phil Murphy memberlakukan keadaan darurat untuk 21 county. Ia meminta masyarakat menjauh dari jalan-jalan banjir. Meteorolog memperingatkan sungai akan meluap beberapa hari hingga memperluas banjir.

Bencana tersebut menewaskan satu orang warga New Jersey. Walikota Passaic Hector Lora mengatakan satu orang tewas karena tenggelam di mobilnya.

Ribuan orang dievakuasi setelah hujan deras mendorong permukaan air bendungan dekat Johnstown, Pennsylvania mencapai level berbahaya. Pemerintah mengatakan air sudah mulai menyusut. Ratusan ribu orang di New Jersey dan Pennsylvania tidak memiliki aliran listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement