Rabu 19 Jul 2023 14:37 WIB

Tiga Bencana yang Mengguncang AS Sekaligus

Perubahan cuaca yang ekstrem mengakibatkan AS dilanda tiga bencana alam bersamaan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Lansekap pemukiman di pesisir California yang tertutup kabut asap kebakaran
Foto: Jae C. Hong/AP
Lansekap pemukiman di pesisir California yang tertutup kabut asap kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wilayah di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir mengalami perubahan berbagai cuaca yang tidak biasa. Perubahan cuaca yang ekstrem ini mengakibatkan AS dilanda tiga bencana alam dalam waktu bersamaan.

Di antaranya, mulai dari badai tropis di Hawaii hingga kawasan wilayah pasifik, kemudian hawa dan gelombang panas yang memecahkan rekor di seluruh negara bagian Sun Belt. Termasuk juga kualitas udara yang buruk di banyak daerah, karena asap dari kebakaran hutan Kanada mengepul melintasi perbatasan negara.

Baca Juga

Ketika Amerika Serikat dan Cina, sebagai pencemar terbesar di dunia, mencoba mencapai kesepakatan untuk mengurangi emisi karbon, warga Amerika Serikat mengalami contoh kejadian cuaca ekstrem tersebut. Menurut para ilmuwan perubahan cuaca ekstrem yang menimbulkan bencana ini, akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh bahan bakar fosil.

Berikut ini adalah beberapa fenomena cuaca penting yang terjadi di Amerika Serikat pada hari Rabu (19/7/2023);

Gelombang Panas Pecahkan Rekor

Sebuah kubah panas besar yang berada di atas wilayah selatan dan barat Amerika Serikat membuat puluhan juta orang Amerika Serikat berada di bawah peringatan cuaca ekstrem. Kota Phoenix, Arizona, pada hari Selasa (18/7/2023), telah melampaui suhu tertinggi 110 derajat Fahrenheit (43 derajat Celsius) untuk hari ke-19 berturut-turut.

Capaian suhu panas ekstrem ini telah memecahkan rekor sepanjang masa dengan suhu di atas 110 derajat Fahrenheit (43 derajat Celsius) selama 18 hari berturut-turut. Akibatnya, perusahaan listrik terbesar di Arizona melaporkan bahwa permintaan listrik mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu 8.191 megawatt (MW) pada tanggal 15 Juli, yang mencerminkan tren kenaikan di Texas.

Wilayah Texas Tengah, sebuah wilayah yang membentang dari San Antonio ke utara hingga Dallas, diperkirakan akan mencapai suhu 105 derajat Fahrenheit atau lebih tinggi dalam dua hari ke depan. Sementara itu, tempat terpanas di Amerika Serikat pada hari Selasa diperkirakan adalah Death Valley, California.

Tercatat suhu di Death Valley, California di pusat pengunjung di Taman Nasional Death Valley diperkirakan mencapai 122 derajat Fahrenheit (50 derajat Celsius). Capaian suhu ini, hampir mendekati suhu tertinggi sepanjang masa di Death Valley sebesar 134 derajat Fahrenheit, yang juga merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat di permukaan bumi.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement