Sabtu 04 Sep 2021 12:10 WIB

AS akan Buka Konseling Traumatis Bagi Pengungsi Afghanistan

Ribuan warga Afghanistan telah melarikan diri karena khawatir dengan Taliban.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Dua anak berjalan di samping tenda di Pangkalan Udara AS Ramstein di Ramstein, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di kota tenda di pangkalan udara.
Foto: AP/Matthias Schrader
Dua anak berjalan di samping tenda di Pangkalan Udara AS Ramstein di Ramstein, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di kota tenda di pangkalan udara.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Alejandro Mayorkas mengatakan, AS tengah berupaya memperbaiki kondisi para pengungsi Afghanistan yang menunggu pemukiman kembali. Seperti diketahui ribuan warga Afghanistan telah melarikan diri dari negaranya karena takut akan kekuasaan Taliban.

"Saya telah bertemu dengan lebih dari 40 organisasi berbasis masyarakat, termasuk organisasi Afghanistan-Amerika untuk mempelajari ide dan rekomendasi mereka," kata Mayorkas seperti dikutip laman Aljazirah, Sabtu (4/9).

Baca Juga

"Saya telah mendengar, dan kami akan mengoperasionalkan rekomendasi mereka dengan lebih kuat termasuk kompetensi budaya, akses ke konseling maupun konseling trauma," ujarnya menambahkan.

Dia mengharapkan AS akan memukimkan kembali lebih dari 50 ribu pengungsi Afghanistan, termasuk warga negara AS, penduduk tetap yang sah, pemegang visa, pemohon visa imigran khusus (SIVs) dan lainnya yang berisiko, termasuk wartawan, dan wanita dan anak perempuan yang rentan.

 
Sebelum mereka mendarat aS, banyak yang telah dibawa ke pangkalan AS dan NATO di Qatar, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Spanyol, dan Italia. Menurut data federal yang diperoleh CBS News, hampir 34 ribu pengungsi Afghanistan tetap berada di pangkalan-pangkalan ini pada  Jumat (3/9).

Satu pangkalan militer di Qatar saat ini menampung sekitar 6.400 pengungsi, sementara dua pangkalan di Jerman menampung 16.800 pengungsi gabungan, paling banyak dari pangkalan luar negeri mana pun. Dalam dua hari terakhir, sekitar 6.000 orang telah dipindahkan ke AS sejak CBS News pertama kali melaporkan data tersebut.

Presiden AS Joe Biden telah menunjuk mantan gubernur negara bagian asalnya, Jack Markell, untuk sementara menjabat sebagai orang yang ditunjuk Gedung Putih untuk urusan pemukiman kembali para pengungsi dari Afghanistan.

 
Markell juga dinominasikan untuk menjabat sebagai duta besar untuk Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, yang berbasis di Paris. Markell akan bekerja di seluruh pemerintah federal dan dengan sektor swasta dan nirlaba untuk memastikan warga Afghanistan yang ingin bermukim kembali di AS disaring secara menyeluruh.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement