REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Alejandro Mayorkas mengatakan, AS tengah berupaya memperbaiki kondisi para pengungsi Afghanistan yang menunggu pemukiman kembali. Seperti diketahui ribuan warga Afghanistan telah melarikan diri dari negaranya karena takut akan kekuasaan Taliban.
"Saya telah mendengar, dan kami akan mengoperasionalkan rekomendasi mereka dengan lebih kuat termasuk kompetensi budaya, akses ke konseling maupun konseling trauma," ujarnya menambahkan.
Dia mengharapkan AS akan memukimkan kembali lebih dari 50 ribu pengungsi Afghanistan, termasuk warga negara AS, penduduk tetap yang sah, pemegang visa, pemohon visa imigran khusus (SIVs) dan lainnya yang berisiko, termasuk wartawan, dan wanita dan anak perempuan yang rentan.
Satu pangkalan militer di Qatar saat ini menampung sekitar 6.400 pengungsi, sementara dua pangkalan di Jerman menampung 16.800 pengungsi gabungan, paling banyak dari pangkalan luar negeri mana pun. Dalam dua hari terakhir, sekitar 6.000 orang telah dipindahkan ke AS sejak CBS News pertama kali melaporkan data tersebut.
Presiden AS Joe Biden telah menunjuk mantan gubernur negara bagian asalnya, Jack Markell, untuk sementara menjabat sebagai orang yang ditunjuk Gedung Putih untuk urusan pemukiman kembali para pengungsi dari Afghanistan.