Senin 06 Sep 2021 07:12 WIB

Rumah Presiden Guinea Ditembaki, Dikhawatirkan Upaya Kudeta

Presiden Republik Guinea dihujani kritik karena ingin berkuasa periode ketiga

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Guinea Alpha Conde
Foto: conakryinfos
Presiden Guinea Alpha Conde

REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Saksi mata mengatakan terdengar suara tembakan dekat kediaman resmi Presiden Republik Guinea selama berjam-jam. Hal itu memicu kekhawatiran negara Afrika barat yang memiliki sejarah panjang, tengah menghadapi upaya kudeta dan kekuasaan militer.

Pada Ahad (5/9), belum diketahui apakah Presiden Alpha Conde berada di kediaman resmi saat tembakan terjadi. Saksi mengatakan militer menutup akses ke daerah tersebut, menutup satu-satunya jembatan menuju Kaloum di Conakry.  

Baca Juga

Sejak tahun lalu, Conde dihujani kritik karena ingin berkuasa periode ketiga. Ia mengaku batas masa jabatan dua periode tidak berlaku padanya karena referendum konstitusional yang ia ajukan mengubahnya menjadi empat periode.  

Ia akhirnya terpilih kembali tapi langkah tersebut memicu unjuk rasa yang diselingi dengan kekerasan. Oposisi mengatakan puluhan orang tewas dalam protes-protes tersebut. Bila kembali terpilih dalam pemilu 2025, Conde yang kini 83 tahun dapat berkuasa hingga 2030.

Oposisi mengatakan Conde gagal meningkatkan taraf hidup rakyat Republik Guinea. Sebagian besar populasi hidup dalam kemiskinan meski negara itu kaya dengan mineral.

Pada 2011, ia lolos dari percobaan pembunuhan setelah sekelompok orang mengepung rumahnya dan menembak kamarnya dengan roket. Roket peluncur granat mendarat di dalam komplek rumahnya dan satu pengawalnya tewas. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement