Senin 06 Sep 2021 09:04 WIB

Pasukan di Panjshir Buka Negosiasi dengan Taliban

Pasukan Taliban mengatakan berupaya memasuki ibu kota provinsi Panjshir

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ikut serta dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ikut serta dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin kelompok oposisi Afghanistan yang melawan pasukan Taliban di lembah Panjshir utara Kabul mengatakan menyambut baik proposal dari para ulama pada Ahad (5/9). Proposal itu berupa negosiasi guna mengakhiri pertempuran antara kedua pihak.

"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Kepala Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) Ahmad Massoud dalam posting Facebook.

Baca Juga

Sebelum pernyataan itu muncul, pasukan Taliban mengatakan berupaya memasuki ibu kota provinsi Panjshir setelah mengamankan distrik-distrik di sekitarnya. "Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab," kata Massoud merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga Baghlan.

Massoud mengatakan pertemuan besar dengan majelis para ulama akan diadakan. Sebelumnya, media Afghanistan melaporkan bahwa ulama telah meminta Taliban untuk menerima penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri pertempuran di Panjshir.

Sosok pemimpin pasukan yang terdiri atas sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta pejuang milisi lokal, menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban sebelum pertempuran pecah sekitar seminggu yang lalu. Beberapa upaya pembicaraan diadakan tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.

Pertempuran Panjshir telah menjadi contoh paling menonjol dari perlawanan terhadap Taliban. Tapi protes individu kecil untuk hak-hak perempuan atau untuk membela bendera hijau, merah, dan hitam Afghanistan juga telah diadakan di kota-kota yang berbeda.

Baca juga : Taliban Wajibkan Mahasiswi Pakai Niqab dan Abaya

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement