REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Banjir parah terjadi di Rumah Sakit (RS) negara bagian Hidalgo, Meksiko tengah, Selasa (7/9). Gubernur Hidalgo Omar Fayad mengatakan kepada media lokal, dikutip reuters, Rabu (8/9), 15 atau 16 dari 17 orang yang tewas akibat bajir di rumah sakit itu adalah pasien COVID-19.
Banjir di rumah sakit di Hidalgo itu terjadi setelah hujan lebat menyebabkan Sungai Tula meluap. Lebih dari 40 pasien lain di rumah sakit umum di kota Tula dievakuasi oleh petugas layanan darurat.
Berdasarkan penilaian pemerintah Meksiko menunjukkan sekitar 2.000 rumah mengalami kerusakan akibat banjir. Media lokal mengabarkan bahwa kematian pasien di rumah sakit itu terjadi ketika banjir yang disebabkan oleh hujan berhari-hari memadamkan listrik di rumah sakit.
Dalam gambar yang dibagikan oleh Fayad di media sosial, terlihat perawat yang putus asa sedang mendorong tempat tidur keluar dari rumah sakit untuk mencoba membawa pasien ke tempat yang aman. Beberapa perawat tampak kakinya terendam di air hingga ke lutut.
Rekaman video juga menunjukkan kondisi pasien, yang beberapa di antaranya diintubasii. Pasien dipindahkan ke perahu-perahu motor cepat (speedboat).
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador melalui cuitan di Twitter mendesak warga yang berisiko untuk mencari tempat berlindung, ke daerah yang lebih tinggi atau pergi ke rumah teman atau kerabat mereka.
"Hujan turun deras di Lembah Meksiko dan hujan ini masih akan terus berlangsung," katanya.