REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- China memberikan sambutan hangat terhadap pemerintahan baru Afghanistan pada Rabu (8/9). China memandang pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan sebagai langkah penting menuju rekonstruksi.
“Kami berharap pemerintah Afghanistan yang baru akan mendengarkan orang-orang dari semua ras dan faksi, untuk memenuhi aspirasi rakyatnya sendiri dan harapan masyarakat internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
Wang mengatakan, China siap untuk menjaga komunikasi dengan para pemimpin pemerintahan baru Afghanistan. Wang menambahkan, China menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan.
Sebelumnya China telah mendesak pembentukan pemerintahan baru Afghanistan yang terbuka dan inklusif, setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus. Pada Juli lalu, delegasi Taliban melakukan kunjungan ke Cina dan melakukan sejumlah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi.
Dalam pertemuan tersebut, China berharap Taliban dapat memainkan peran penting dalam mengakhiri perang, dan membangun kembali Afghanistan. Wang mengatakan, Taliban diharapkan dapat memainkan peran penting dalam proses rekonsiliasi damai, dan rekonstruksi di Afghanistan.
Kunjungan delegasi Taliban itu akan semakin memperkuat pengakuan kelompok tersebut di panggung internasional. Juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan, Taliban membicarakan persoalan politik, ekonomi, dan isu-isu yang berkaitan dengan keamanan kedua negara. Naeem mengatakan, kunjungan delegasi Taliban dilakukan untuk memenuhi undangan dari otoritas Cina.
Naeem mengatakan, China menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan bantuan ke Afghanistan. Beijing juga tidak akan ikut campur dalam masalah Afghanistan.