REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lima kelompok militer yang beroperasi di bawah Tentara Nasional Suriah (SNA) di Suriah utara bersatu menjadi Front Pembebasan Suriah pada Kamis (9/9). Pada upacara yang digelar di pusat distrik al-Bab, lima divisi mengumumkan bahwa mereka telah bergabung dan akan beroperasi berdampingan dengan Angkatan Bersenjata Turki (TAF) di daerah-daerah yang bebas dari terorisme setelah operasi militer Turki di wilayah tersebut.
Front Pembebasan Suriah akan memiliki sekitar 20 ribu tentara dan akan terdiri dari Divisi Hamzah, Divisi Mutasim dan Divisi Sultan Suleyman Shah serta Divisi ke-20 dan Brigade Falcons Utara.
Mutasim Abbas, komandan umum badan militer yang baru dibentuk itu, mengatakan lima brigade digabung menjadi satu unit dan mereka akan melanjutkan operasi melawan sel-sel teror.
Abbas menambahkan bahwa front itu akan memenuhi tugasnya di bawah payung SNA.
Suriah telah dilanda perang sipil sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi dengan kekerasan. Menurut perkiraan PBB, ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta mengungsi akibat perang di negara itu.