REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Mantan presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush mengatakan, Amerika harus bersatu dalam menghadapi tindakan ekstremis yang terjadi di dalam negara itu. Ia mengatakan, ada bukti bahwa bahaya tindakan semacam ini terjadi secara domestik.
“Ada sedikit tumpang tindih budaya antara ekstremis kekerasan di luar negeri dan di dalam negeri. Tetapi dalam penghinaan terhadap pluralisme, ketidakpedulian terhadap kehidupan manusia, dan mencemarkan simbol nasional, mereka adalah roh kejahatan yang sama,” ujar Bush dalam sebuah pidato dalam peringatan 20 tahun peristiwa 11 September (9/11) di Shanksville, Pennsylvania, dilansir Hindustan Times, Ahad (12/9).
Dalam kesempatan itu, Bush juga mengecam adanya kerusuhan di Capitol pada 6 Januari lalu. Ia mengatakan, insiden yang terjadi sama sekali tidak mencerminkan demokrasi yang dijunjung tinggi oleh Amerika.
Sementara itu, di hari yang sama, peringatan 9/11 juga diselenggarakan di Lower Manhattan dan National September 11th Memorial. Presiden AS Joe Biden Nadir di Lower Manhattan, bersama dengan mantan presiden Barack Obama dan Bill Clinton.
Serangan teror 9/11 menewaskan hampir 3.000 orang. Setiap tahunnya, peringatan diadakan, dengan salah satu tradisi yang dilakukan adalah anggota keluarga korban membacakan nama semua kerabat di National September 11th Memorial sebagai bentuk penghormatan.