REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) meminta Kantor Kesehatan Negeri (JKN) Kedah meningkatkan kesiagaan Hospital Sultanah Maliha (HSM). Sebab, Pulau Langkawi akan dibuka kembali pada 16 September 2021 untuk pariwisata.
Kesiagaan HSM diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 yang memerlukan tindakan darurat."HSM merupakan rumah sakit hybrid yang merawat pasien Covid-19 dengan 79 tempat tidur dan bukan Covid-19 sebanyak 142 tempat tidur," ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr. Noor Hisham Abdullah dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Ahad (12/9).
Dia mengatakan, pada 4 Agustus 2021 sebanyak 60 tempat tidur tambahan telah disiapkan di rumah sakit itu untuk merawat pasien Covid-19 kategori satu, dua dan tiga beresiko rendah. Untuk ruang perawatan intensif (ICU), sebanyak delapan ranjang perawatan telah ditambahkan sehingga kapasitasnya kini menjadi 13. Sebanyak 9 di antaranya dikhususkan untuk merawat kasus Covid-19.
Dia menambahkan, unit lain di HSM seperti Kantor Darurat dan Trauma, Kantor Patologi dan Transfusi Pengobatan, Kantor Pediatrik, Kantor Forensik dan Unit Hemodialisis juga diminta untuk bersiaga menghadapi kemungkinan penambahan kasus Covid-19. Setelah berdiskusi dengan HSM dan JKN Kedah, kata Noor Hisham, beberapa usulan perbaikan telah dilakukan, termasuk penetapan nilai ambang kadar pasien harian sebagai tanda peringatan agar tindakan-tindakan medis tertentu dapat dilakukan.
"Termasuk keperluan menambah jumlah tempat tidur bukan ICU dan ICU untuk kasus Covid-19, mobilisasi petugas kesehatan dan aset dari daerah atau negeri lain, evakuasi pasien melalui pengangkutan udara ke rumah sakit rujukan lain serta pendirian pusat karantina dan perawatan Covid-19 pihak swasta," kata dia.
Noor Hisham mengingatkan semua calon wisatawan ke Pulau Langkawi agar selalu mematuhi protokol kesehatan.