REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Topan kuat menerjang pulau-pulau paling utara Filipina pada Ahad (12/9) waktu setempat. Topan Chanthu memicu angin kencang, hujan lebat, dan banjir sehingga memutus aliran listrik di berbagai tempat di negara tersebut.
Biro Cuaca Filipina mengelompokkan topan Chanthu sebagai badai kategori lima. Topan mulai melemah setelah sebelumnya melanda wilayah paling utara negara termasuk kelompok kepulauan Batanes.
"Ini salah satu topan terkuat yang pernah saya rasakan," kata Dennis Ballesteros Valdez, penduduk kota Sabtang di provinsi Batanes, yang sering dilanda topan kuat. "Topan ini bisa lebih merusak jika rumah-rumah itu tidak dibangun kuat," kata Valdez menambahkan.
Rekaman yang diambil oleh Valdez menunjukkan angin kencang dan hujan menerjang rumah-rumah di Sabtang pada Sabtu (11/9) pagi waktu setempat. Lebih dari 11 ribu orang terkena dampak topan.
Badan bencana negara mencatat lebih dari 1.000 orang masih berada di pusat-pusat evakuasi. Belum ada korban yang dilaporkan.
Risiko Badai Tropis mengatakan, kini Chanthu sudah diturunkan ke kategori 3. Topan itu mulai mendarat di Taiwan dan membasahi pulau tersebut dengan hujan lebat. Sebagai informasi, sekitar 20 topan melanda Filipina rata-rata setiap tahunnya.