REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyatakan Turki menjadi kekuatan berpengaruh yang memiliki suara di kawasan dan dunia, Senin (13/9). Tujuan itu akan dicapai dengan pendekatan proaktif terhadap perkembangan global dan regional yang diterapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Akar mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki telah menjadi menonjol dalam hubungan internasional. Lingkup pengaruh dan kepentingannya tumbuh setiap hari.
Menurut Akar, saat ini Turki memiliki personel Angkatan Bersenjata Turki yang berkualitas, peralatan militer, dan produk yang disediakan oleh industri pertahanan nasional. Semua itu dikembangkan dengan dukungan dan dorongan Erdogan.
Kemajuan dalam pertahanan, menurut Akar, membuat tentara Turki telah menjadi salah satu tentara paling cakap di dunia. "Meskipun banyak tantangan di masa lalu, negara kita, yang melindungi kedaulatan dan kemerdekaan, hak, dan hukumnya, sekarang jauh lebih bertekad untuk melindungi hak dan kepentingannya dengan pertumbuhan ekonomi, populasi muda yang dinamis, pencegah yang efektif, dan tentara yang dihormati," ujarnya.
Pernyataan itu muncul pada peringatan 100 tahun Pertempuran Sakarya. Akar mengatakan, negara itu bangga merayakan ulang tahun kemenangan dari salah satu peristiwa penting Perang Kemerdekaan Turki. Pertempuran pada 1921 terjadi di tepi Sungai Sakarya, di Polatli, hanya 80 kilometer dari Ankara, ibu kota masa depan Turki.
Setelah pertempuran, parlemen memberikan Mustafa Kemal Ataturk pangkat marshal lapangan tentara serta gelar gazi (veteran terhormat) atas upaya dan kemenangannya di medan perang. Akar juga memberikan penghormatan kepada Ataturk dan semua prajurit yang bertempur dalam Pertempuran Sakarya. Erdogan juga hadir pada perayaan di Ankara tersebut.