REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (13/9) mengirimkan sekitar 23 metrik ton obat-obatan ke Afghanistan. Pengiriman tersebut merupakan salah satu bantuan kemanusiaan pertama yang tiba di bandara Kabul.
Pengiriman pasokan obat-obatan tersebut menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways yang disumbangkan oleh Pemerintah Qatar.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bantuan Qatar dapat memungkinkan WHO mengisi kembali pasokan medis yang telah habis dan memenuhi kebutuhan warga Afghanistan yang paling rentan.
"Ketika kebutuhan kesehatan meningkat di Afghanistan, kita harus bergerak cepat untuk mengatasi kekurangan pasokan medis untuk menjaga layanan kesehatan tetap berjalan,” kata pernyataan WHO, dilansir Anadolu Agency, Selasa (14/9).
WHO mengatakan, penerbangan kedua yang membawa lebih banyak pasokan medis akan tiba akhir pekan ini di Kabul. Pasokan medis tersebut berisi obat-obatan esensial seperti insulin, bahan medis habis pakai, peralatan trauma dan operasi, serta alat tes Covid-19.
Pasokan medis ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan terhadap 1,45 juta orang, termasuk menyediakan kebutuhan bagi 5.400 operasi besar dan kecil.
Pasokan akan didistribusikan ke 280 fasilitas kesehatan dan 31 laboratorium Covid-19 publik di seluruh Afghanistan. WHO sedang menjajaki opsi untuk mempercepat pengiriman pasokan kesehatan lebih lanjut ke Afghanistan.