REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Jenderal Staf Ukraina mengatakan pekan depan negaranya dan Amerika Serikat (AS) akan memulai latihan militer gabungan di barat Ukraina. Hal ini diumumkan beberapa hari setelah Belarusia dan Rusia menggelar latihan skala besar yang menimbulkan kekhawatiran negara-negara tetangga.
Rusia dan Belarusia menggelar latihan perang Zapad-2021 di barat dua negara itu termasuk di lokasi yang berbatasan dengan Uni Eropa. Latihan ini membuat Ukraina dan sejumlah negara anggota NATO khawatir.
Dalam pernyataannya, militer Ukraina mengatakan latihan gabungan 'RAPID TRIDENT- 2020' yang digelar mulai 1 Oktober mendatang akan melibatkan 6.000 pasukan dari 15 negara. Negara yang berpartisipasi yakni Ukraina, Amerika, dan negara-negara anggota NATO lainnya.
"Tujuan utamanya mempersiapkan aksi gabungan sebagai pasukan multinasional selama operasi koalisi," kata Ukraina dalam pernyataannya tersebut seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (17/9).
Ukraina menilai latihan militer dengan mitra-mitra Barat bagian penting dari langkah menuju NATO. Negara itu yakin bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut akan memperkuat kemampuan mereka dalam menghadapi agresi Rusia.
Hubungan Kiev dengan Moskow memburuk sejak Rusia menganeksasi semenanjung Krimea pada 2014 lalu. Rusia juga mendukung separatis di wilayah Donbass. Perang yang berlangsung selama tujuh tahun telah menewaskan lebih dari 13 ribu orang.
Hubungan Ukraina dan Belarusia memburuk sejak Kiev mengatakan pemilihan presiden Belarusia tahun 2020 lalu tidak adil dan bebas. Ukraina juga mengecam kekerasan yang dilakukan pihak berwenang Belarusia terhadap pengunjuk rasa.