REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Situasi keamanan di Afghanistan mulai membaik sejak Taliban kembali berkuasa. Namun di bawah kendali Taliban, kondisi ekonomi masih buruk.
Seorang penjual kain, Inayetullah Tahir, mengatakan, situasi keamanan Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban mulai membaik. Sementara dalam pemerintahan sebelumnya banyak terjadi pencurian dan pembunuhan.
“Sekarang situasi di Afghanistan sangat baik. Dalam pemerintahan sebelumnya, orang dibunuh untuk 10.000 afghanis (117 dolar AS) dan ponsel di saku mereka. Ada beban berat dan intimidasi yang meluas. Sekarang kami tidak memiliki masalah keamanan,” kata Tahir, dilansir Anadolu Agency, Ahad (19/9).
Tahir mengatakan, tak ada satupun barang dagangannya yang terjual selama seminggu. Tahir mengharapkan Taliban dapat menciptakan lapangan kerja bagi para pengangguran.
Sementara itu, Han Muhammed Ayyubi, yang telah menjadi pedagang di Grand Bazaar selama 18 tahun, menekankan bahwa, kebangkitan pasar bergantung pada bantuan asing. Dia mengatakan, perdagangan di seluruh Kabul terhenti. Menurutnya, jika bantuan asing datang maka roda akan berputar, seperti pada saat pemerintahan mantan Presiden Ashraf Ghani. “Masa depan negara tidak jelas, tetapi pemerintahan saat ini lebih baik dari yang sebelumnya,” ujar Ayyubi.
Setelah Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, bisnis dihentikan di kota-kota besar. Kepala Kamar Dagang Ariana Grand Bazaar, Ahmed Parviz, mengatakan, dia berharap untuk masa depan yang lebih baik bagi Afghanistan. Grand Bazaar adalah sebuah pasar menampung sekitar 350 toko.
Parviz mengatakan, sebelum Taliban mengambil alih Kabul, kasus korupsi dan pencurian sangat tinggi. Kini, setelah Taliban kembali berkuasa, situasi keamanan Afghanistan sekarang menjadi lebih baik. “Namun, ada masalah dengan situasi ekonomi masyarakat. Saya berharap itu akan meningkat seiring waktu,” kata Parviz.
Parviz mengharapkan pemerintah Taliban fokus pada orang-orang muda. Mereka harus menemukan solusi untuk mengatasi pengangguran di Afghanistan.
"Taliban memenangkan hati orang-orang karena mereka memastikan keamanan di negara itu, tetapi mereka juga perlu mengubah ekonomi. Saya berharap semuanya akan lebih baik di masa depan," ujar Parviz.