REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gunung berapi mulai meletus di Pulau La Palma, Kepulauan Canary, Spanyol pada Ahad (19/9) sore waktu setempat. Akibatnya pemerintah mengevakuasi lebih dari 5.000 penduduk dari daerah sekitar karena luapan lava ke udara yang tinggi dan mulai mengalir ke sungai-sungai aliran rumah warga.
Pihak berwenang mulai mengevakuasi penduduk yang bertempat tinggal di dekat gunung dan beberapa hewan ternak dari desa-desa terdekat sebelum letusan pada pukul 15.15, Ahad. Mereka berada di lereng berhutan di daerah Cabeza de Vaca yang jarang penduduknya.
Dua jam kemudian, lava merayap menuruni lereng bukit. Pemerintah kota akhirnya memerintahkan evakuasi empat desa termasuk El Paso dan Los Llanos de Aridane.
Gempa berkekuatan sekitar 4,0 skala richter terasa ketika letusan mulai terjadi. Video yang tersebar menunjukkan lava, asap, an abu yang dikeluarkan adri lima celah di lereng bukit. Lava juga terlihat memancarkan ke atas langit.
Satu aliran lava dilaporkan memasuki rumah-rumah yang tersebar di El Paso. "Ketika gunung berapi meletus hari ini, saya takut. Bagi wartawan itu adalah sesuatu yang spektakuler, bagi kami itu adalah tragedi. Saya pikir lahar telah mencapai beberapa rumah kerabat," kata penduduk setempat Isabel Fuentes (55 tahun) kepada televisi Spanyol TVE.
"Saya berusia 5 tahun ketika gunung berapi terakhir meletus (tahun 1971). Anda tidak pernah bisa melupakan letusan gunung berapi," ujarnya menambahkan. Dia mengatakan bahwa dia dan keluarganya telah pindah ke rumah lain pada Ahad untuk keselamatannya.
Presiden Kepulauan Canary, Angel Victor Torres mengatakan bahwa 5.000 orang telah dievakuasi. Menurut keterangannya sejauh ini tidak ada korban terluka yang dilaporkan. "Tidak bisa diperkirakan ada orang lain yang harus dievakuasi. Lahar bergerak ke arah pantai dan kerusakannya material. Menurut para ahli ada sekitar 17-20 juta meter kubik lahar," katanya.