Rabu 22 Sep 2021 07:29 WIB

Covid-19 Tewaskan Warga Amerika Sebanyak Flu Spanyol

Angka kematian akibat Covid-19 di Amerika telah menandingi korban flu Spanyol.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
 Aktivis berunjuk rasa menuntut akses global terhadap vaksin dengan membawa poster foto korban meninggal Covid-19, di National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, 5 Mei 2021.
Foto:

Hal yang sama berlaku untuk remaja yang divaksinasi, di mana sistem kekebalan mereka akan menjadi lebih kuat melalui ini, serta infeksi ringan yang dialaminya. Antia mengatakan, kemungkinan semua orang akan terinfeksi, namun apa yang penting adalah tingkat keparahan yang dapat terhindarkan dengan vaksin.

 

 

Hal serupa terjadi pada virus flu H1N1, yang bertemu dengan banyak orang yang kebal dan akhirnya melemah melalui mutasi. H1N1 masih beredar sampai sekarang, tetapi kekebalan yang diperoleh melalui infeksi dan vaksinasi telah menang.

 

 

Mendapatkan vaksinasi flu setiap tahunnya dapat melindungi manusia dari H1N1 dan beberapa jenis flu lainnya. Apa yang pasti adalah, flu membunuh antara 12.000 dan 61.000 orang Amerika setiap tahun. Tetapi, rata-rata ini adalah penyakit musiman dan dapat dicegah.

 

 

Vaksin saat ini bekerja sangat baik dalam mencegah Covid-19 dengan gejala parah dan kematian dari varian virus yang muncul selama ini. Sangat penting bagi para ilmuwan untuk memastikan virus yang selalu bermutasi untuk tidak cukup berubah dan dapat menghindari vaksin atau menyebabkan penyakit parah pada anak-anak yang tidak divaksinasi.

 

 

Jika virus berubah secara signifikan, vaksin baru yang menggunakan teknologi di balik vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna dapat diproduksi dalam 110 hari. Kedua perusahaan farmasi tersebut  saat ini sedang mempelajari apakah suntikan tahunan dengan vaksin saat ini akan diperlukan untuk menjaga kekebalan tetap tinggi.

 

 

Apa yang membuat para ilmuwan lebih lega adalah bahwa virus corona jenis baru bermutasi lebih lambat daripada virus flu, menjadikannya target yang lebih stabil untuk vaksinasi. Menurut Ann Marie Kimball, mantan profesor bidang epidemiologi di University of Washington, lebih banyak pengendalian infeksi untuk mendukung orang yang sakit. 

 

 

"Kita memiliki obat moderen, tapi kita memiliki lebih banyak orang dan lebih banyak mobilitas. Ketakutan pada akhirnya adalah strain baru yang dapat mengatasi target vaksin tertentu," jelas Kimball. 

 

 

Kimball mengatakan, agar sebaiknya orang-orang tidak mengandalkan infeksi alami untuk mendapat kekebalan. Hal itu adalah karena Anda harus bertahan dari infeksi untuk memperoleh kekebalan dan tentu untuk mencapainya, lebih mudah saat sudah mendapatkan vaksinasi.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement