REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Pihak berwenang Israel menangkap tahanan Palestina yang melarikan diri pada Rabu (22/9). Sejumlah upaya dilakukan, diantaranya adalah dengan membuka wilayah perbatasan di Tepi Barat, tepatnya di penyebrangan Jalameh yang dilakukan untuk pertama kalinya sejak 6 September.
Pencarian besar-besaran dilakukan terhadap enam taranan yang melarikan diri dengan menggali terowongan keluar dari penjara. Upaya ini dinilai sangat langka dilakukan, membuat banyak pihak mempertanyakan sistem keamanan Israel yang nampaknya rentan.
Insiden tersebut telah menandai sistem keamanan yang buruk bagi Israel. Hal inilah yang kemudian memicu pihak berwenang melakukan pencarian besar-besaran di wilayah utara dan Tepi Barat, bahkan dilaporkan ada dua tahanan yang dicari harus dipukuli saat penangkapan dilakukan.
Diantara lima dari enam tahanan dituduh melakukan serangan kepada warga Israel. Setelah kabur, mereka terbami menjadi dua kelompok, yang diantaranya dutangkap di Jenin, kota di Tepi Barat yang diduduki Israel.