Rabu 29 Sep 2021 13:34 WIB

Uni Eropa Ajak China Terus Bekerja Sama Meski Beda Pendapat

Uni Eropa mengambil sikap yang lebih ramah pada China

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Uni Eropa dan China harus bekerja sama dalam sejumlah isu walaupun berbeda pendapat. Hal itu ia sampaikan pada Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui sambungan video.

"Representatif Tinggi mencatat meski ketidaksepakatan masih ada, Uni Eropa dan China harus melanjutkan keterlibatan yang intensif di sejumlah bidang yang penting," kata Borrell seperti dikutip dalam pernyataan yang dirilis Uni Eropa, Rabu (29/9).

Baca Juga

Borrell menekankan strategi Indo-Pasifik Uni Eropa bersifat inklusif dan kooperatif. Wang mengatakan kedua belah pihak harus melanjutkan upaya meningkatkan kerja sama untuk memperkuat kepercayaan politik dan mengelola perbedaan.

Setelah Amerika Serikat (AS) membentuk kemitraan pertahanan dengan Australia dan Inggris yang dinamakan AUKUS pekan lalu. Uni Eropa mengambil sikap yang lebih ramah pada China, salah satu mitra perdagangan terpenting mereka.

AUKUS dibentuk untuk menangkal pengaruh China di kawasan Pasifik. Kritikus menilai AUKUS justru mempersulit upaya Presiden AS Joe Biden dalam menggalang persatuan dalam menghadapi China.

Sebab, AUKUS memicu krisis diplomatik dengan Prancis yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Australia memilih menggunakan teknologi AS dan Inggris untuk membangun kapal selam tenaga nuklir dan membatalkan kesepakatan dengan Prancis.

Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan dalam upaya meredakan ketegangan dan memperbaiki hubungan transatlantik, Borrell menyambut baik pernyataan bersama Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dua kepala negara itu sepakat untuk berbicara untuk membangun kembali kepercayaan setelah sengketa kapal selam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement