REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Uni Eropa (EU) akan memperpanjang mekanisme untuk memantau dan membatasi ekspor vaksin Covid-19 dari negara-negara anggotanya hingga akhir 2021. Hal itu dikatakan seorang pejabat Uni Eropa, Rabu (29/9).
Masa berlaku pengendalian ekspor vaksin saat ini akan habis pada akhir September. Komisi Eropa, pelaksana EU, awal pekan ini mengatakan akan mengusulkan perpanjangan.
Awalnya tidak semua negara EU mendukung usulan itu karena program vaksinasi berlangsung pesat dan tak ada lagi kekurangan vaksin seperti yang terjadi di paruh pertama tahun ini. Namun, ketidakpastian tentang perlu tidaknya dosis penguat (booster) di tengah kemunculan varian-varian baru virus corona telah meyakinkan semua anggota EU untuk tetap mengendalikan ekspor vaksin.