REPUBLIKA.CO.ID, BILBAO -- Kapten tim bola basket kursi roda perempuan Afghanistan, Nilofar Bayat, melakukan debutnya untuk tim Spanyol pada Sabtu (2/10). Dia menerima sorak-sorai dan tepuk tangan kembali di lapangan usai lebih dari sebulan melarikan diri dari Kabul, Afghanistan, ketika Taliban mulai berkuasa.
Perempuan berusia 28 tahun dan suaminya Ramesh Naik Zai ditawari kesempatan bermain untuk Bidaideak Bilbao BSR, tim bola basket kursi roda di kota utara Bilbao, Spanyol. Mereka tiba di Madrid dari Kabul pada 20 Agustus dengan penerbangan bersama 100 pengungsi lainnya berkat upaya pemerintah Spanyol dan Federasi Bola Basket Spanyol.
Bayat turun ke lapangan dengan tepuk tangan meriah dari penonton. Setelah itu, dia dan suaminya dihadiahi bunga sebagai tanda penghormatan.
"Saya tidak pernah memiliki kebaikan dan rasa hormat sebanyak ini. Ketika saya melihat betapa ramahnya mereka, saya merasa di sini bisa menjadi rumah kedua saya, saya bisa sangat bahagia di sini," kata Bayat usai pertandingan.
Kesempatan ini adalah pertama kalinya Bayat bermain di tim campuran. Dia menjadi satu-satunya perempuan yang bermain untuk Bidaideak Bilbao BSR dalam pertandingan persahabatan tim melawan Fundacion Vital Zuzenak.
"Itu sangat baru bagi saya, di Afghanistan tidak seperti ini. Tim sangat terpisah dan kami tidak bermain bersama, tapi itu sangat menyenangkan," kata Bayat.