Selasa 05 Oct 2021 02:49 WIB

Korban Meninggal Topan Shaheen Terus Bertambah

Setelah memporak-porandakan Oman, Topan Shaheen diperkirakan menuju Uni Emirat Arab

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Christiyaningsih
Mobil tenggelam di jalanan yang banjir akibat hujan lebat dan topan Shaheen yang melanda Muskat, Oman pada Ahad (3/10).
Foto: EPA/Hamid Alqasimi
Mobil tenggelam di jalanan yang banjir akibat hujan lebat dan topan Shaheen yang melanda Muskat, Oman pada Ahad (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT — Komite Darurat Nasional Oman memberikan laporan terbaru korban tewas akibat badai tropis Shaheen. Laporan terbaru menyebut tujuh orang meninggal dunia saat angin topan disertai hujan deras melanda negara itu.

Pada Ahad (3/10) komite melaporkan empat korban tewas di Oman dan enam lainnya di Iran. Sementara itu, pada Senin (4/10) delapan orang yang terperangkap badai berhasil diselamatkan.

Baca Juga

Setelah memporak-porandakan Oman, Topan Shaheen diperkirakan akan menuju Uni Emirat Arab. Sejumlah perintah untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa telah disiarkan di wilayah Al-Ain, sebuah kota di timur UEA, dan menutup sekolah-sekolah di pesisir.  

Kerajaan telah memperingatkan terjadinya badai petir disertai hujan lebat dan angin kencang. Kondisi tersebut diperkirakan melanda kota Riyadh, Provinsi Timur, Mekah, Asir, dan Najran, berdasarkan data Pusat Meteorologi Nasional.

Pusat meteorologi juga mengeluarkan peringatan cuaca untuk Jazan, Najran, Taif dan Asir, yang diperkirakan akan diguyur hujan lebat yang menyebabkan rendahnya jarak pandang, angin kencang, hujan es, dan banjir. Pertahanan sipil meminta semua orang untuk waspada terhadap kondisi yang parah. Warga diminta menjauh dari tempat-tempat yang berpotensi banjir serta mematuhi instruksi dan pembaruan pertahanan sipil yang diumumkan melalui media dan outlet media sosial.

Topan Tropis Shaheen menghantam Oman pada Ahad (3/10) dan menghentikan sementara seluruh penerbangan masuk dan keluar Bandara Internasional Muskat. Topan Shaheen dilaporkan memiliki kecepatan angin hingga 116 km per jam bersama dengan curah hujan yang sangat deras dan banjir bandang.

Pemerintah Muskat, Al Batinah Utara dan Selatan, Al Buraimi, dan Al Sharqiya Selatan diperkirakan akan menjadi yang paling terdampak. UEA, yang berbatasan dengan Oman, mengeluarkan peringatan. Pemerintah UEA menyerukan penduduk untuk menghindari pantai dan daerah pesisir.

"Sebagai tindakan pencegahan dan untuk memastikan keselamatan semua orang, masyarakat dilarang mengunjungi pantai, lembah, dan dataran rendah selama kondisi cuaca mendatang," kata Otoritas Nasional, Darurat, Krisis, dan Manajemen Bencana UEA (NCEMA).

“Anggota tim meninjau serangkaian tindakan pencegahan yang diusulkan untuk mengatasi kemungkinan dampak topan di negara itu, khususnya di wilayah timur yang menghadap ke Laut Oman, dan langkah-langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan publik dan kelangsungan bisnis di daerah yang terkena dampak,” kata pernyataan itu. Beberapa wilayah pesisir timur negara itu diperkirakan akan terpengaruh mulai Ahad (3/10) hingga Selasa (5/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement