REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria bernama Jeffrey Smith, yang istrinya menggugat rumah sakit Westchester di Ohio, Amerika Serikat, untuk meresepkan ivermectin sebagai obat Covid-19, meninggal dunia. Menurut pengacara Jonathan Davidson, kliennya wafat pada 25 September di usia 51 tahun.
Smith positif Covid-19 pada 9 Juli. Dia diintubasi pada 1 Agustus dan pada 19 Agustus peluangnya untuk bertahan hidup turun di bawah 30 persen.
Lalu, pada 20 Agustus, istrinya, Julie Smith, meminta pengadilan untuk memberikan surat perintah darurat kepada rumah sakit West Chester untuk memberikan ivermectin kepada suaminya yang berada di unit perawatan intensif (ICU). Obat itu telah diresepkan oleh Dr Fred Wagshul, seorang ahli paru yang tidak terafiliasi dengan West Chester.
Wagshul menganjurkan penggunaan ivermectin untuk pasien Covid-19. Ia pernah mengatakan kepada Ohio Capital Journal bahwa tidak menggunakannya sama saja seperti ‘genosida’.
Ivermectin adalah obat antiparasit yang biasa digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi cacing pada manusia dan hewan, seperti kuda. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ivermectin bisa mengobati Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga telah meminta masyarakat berhenti menggunakan ivermectin sebagai pengobatan Covid-19. Laporan keracunan akibat konsumsi ivermectin