REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban pada Kamis memperingatkan dunia internasional agar tidak mengisolasi Afghanistan karena kebijakan itu telah gagal di masa lalu. Taliban mengatakan, tidak seorang pun ingin kejadian lampau itu terulang.
"Imarah Islam Afghanistan (IEA) adalah kenyataan, dan kami siap untuk terlibat dengan komunitas internasional dan menyelesaikan masalah melalui pembicaraan dan pemahaman berdasarkan kepentingan bersama dan hubungan yang positif,” ujar Suhail Shaheen, calon perwakilan Taliban di PBB dalam pertemuan dengan duta besar beberapa negara di ibu kota Qatar, Doha.
Imarah Islam Afghanistan adalah nama saat Taliban memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001 sebelum AS menginvasi.
“Isolasi Afghanistan di masa lalu terbukti menjadi kebijakan gagal yang tidak menguntungkan siapa pun. Tidak ada yang menginginkan itu,” kata Shaheen.
Dalam kicauan di Twitter, Shaheen mengatakan pertemuan itu dihadiri n duta besar Uni Eropa, Kanada, Inggris, AS, Norwegia, Jepang, dan Korea Selatan.
Shaheen mengklaim para utusan itu menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan.
Dia mengatakan kepada para duta besar bahwa proyek rekonstruksi harus dimulai di Afghanistan. Menjelang musim dingin, Shaheen mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk pasokan bantuan kemanusiaan di Afghanistan.