REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan, pada Jumat mengatakan bahwa hubungan blok itu dengan Turki telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir.
“Beberapa kali hubungan itu sempat terputus,” kata dia di Forum Ekonomi Baru di Madrid.
Borrell menjelaskan bahwa sejak dia menjabat sebagai kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa pada Desember 2019, dia telah menghabiskan sekitar 30 persen waktunya untuk mencoba "memuluskan" hubungan dengan Turki.
“Ada banyak ketegangan, tetapi peran saya adalah membangun jembatan. Di mana ada konflik, saya ingin menyelesaikannya dengan dialog dan saya pikir kita sekarang berada di tempat yang jauh lebih baik dengan Turki daripada satu tahun yang lalu,” tutur dia.
Borrell menyebut hubungannya dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan “sangat baik” dan dia mengatakan telah lama percaya bahwa Turki adalah negara mitra “penting” bagi Uni Eropa, meski ada masalah yang sedang berlangsung dengan Yunani dan Siprus Yunani.
“Beberapa pihak mengkritik saya karena pro-Turki,” ujar dia.
"Tapi saya tidak pro-Turki atau anti-Turki," tekan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Borrell mengeluarkan komentar tersebut setelah duta besar Yunani untuk Spanyol bertanya apakah visinya tentang Turki telah berubah sejak dia berperan sebagai diplomat tinggi Uni Eropa.