Ahad 10 Oct 2021 20:40 WIB

India Tangkap Ratusan Orang Terlibat Kerusuhan di Kashmir

Dalam tiga hari terakhir lebih dari 500 orang di Lembah Kashmir diinterogasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Tentara paramiliter India (ilustrasi)
Foto:

TRF sebelumnya dalam sebuah pernyataan di media sosial mengklaim menargetkan individu yang bekerja untuk otoritas India dan tidak memilih target berdasarkan keyakinan. Pernyataan kelompok pemberontak tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pejabat India mengatakan TRF adalah front lokal untuk kelompok milisi Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan. Kelompok ini dibentuk setelah India pada 2019 melucuti wilayah status semi-otonomnya, menghapus status kenegaraannya, dan melakukan penguncian keamanan dan komunikasi besar-besaran selama berbulan-bulan.

Pembunuhan minggu lalu ini tampaknya memicu ketakutan yang meluas di kalangan komunitas minoritas, dengan banyak keluarga Hindu memilih untuk meninggalkan wilayah mayoritas Muslim di Lembah Kashmir. Mereka yang tewas termasuk seorang ahli kimia Hindu Kashmir terkemuka, dua guru sekolah agama Hindu dan Sikh, dan seorang pedagang makanan jalanan Hindu dari negara bagian Bihar, India timur. 

Menurut polisi, mereka yang ditahan dalam tindakan keras berikutnya termasuk anggota kelompok agama, aktivis anti-India, dan pekerja di luar negeri atau istilah yang digunakan pihak berwenang India untuk simpatisan dan kolaborator milisi.

Wilayah Himalaya Kashmir dibagi antara India dan Pakistan. Kedua kekuatan musuh bebuyutan bersenjata nuklir ini mengklaimnya secara keseluruhan.

 

Pemberontak di bagian Kashmir yang dikuasai India telah memerangi pemerintahan New Delhi sejak 1989. Sebagian besar Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah itu, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement