REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Hong Kong menangguhkan sekolah, perdagangan pasar saham, dan layanan pemerintah saat topan melewati selatan kota itu pada Rabu (13/10). Observatorium Hong Kong melaporkan, hujan deras dari Topan Kompasu dapat membanjiri daerah dataran rendah dan penduduk harus mengambil tindakan pencegahan.
Topan Kompasu memiliki kecepatan angin 83 kilometer per jam dan hembusan hingga 101 kilometer per jam. Observatorium Hong Kong menyatakan, angin tersebut diperkirakan akan melemah secara bertahap pada sore hari.
Menurut Observatorium Hong Kong, topan itu diperkirakan akan bergerak melintasi bagian utara Laut China Selatan menuju provinsi pulau selatan China, Hainan. Kemudian mendarat di Vietnam utara.
Topan Kompasu sebelumnya memicu tanah longsor dan banjir bandang di Filipina utara. Bencana alam ini, menurut pejabat setempat pada Selasa (12/10), menewaskan sedikitnya 11 orang dan tujuh orang hilang.